1. Alenia
Alenia merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
Syarat penyusunan alenia:
a. Hanya terdapat satu kalimat pokok
b. Terdapat lebih dari satu kalimat penjelas
c. Antara kalimat satu dengan yang lain saling berkohesi
Macam-macam alenia:
1) Menurut Posisi kalimat Topiknya
a. Alinea Deduktif
b. Alinea Induktif
c. Alina Indiktif dan alinea Deduktif.
2) Jenis Alinea Menurut Sifat Isinya
a. Alnea persuatif
b. Alinea argumentative
c. Alinea naratif
d. Alinea deskriptif, dan
e. Alinea ekspositoris,
3) Alinea Berdasarkan Fungsi
a. Alinea Pembuka
b. Aliea Pengembang,
c. Alinea Penutup
2. a. Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru dilaksanakan di setiap fakultas. Upacara tersebut setiap tahun juga diikuti oleh para dosen dan staf administrasi. Suasana di setiap fakultas pagi itu tampak sangat ramai.
b. Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru selalu ramai. Di setiap jeda waktu terdengar yel-yel yang diteriakkan para peserta. Selain itu juga diselingi pengenalan nama serta jabatan dosen dan staf administrasi.
3. Wacana adalah dalam pengertian linguistik, wacana adalah kesatuan makna (semantis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa.
macam wacana:
a. Wacana ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis sebagai sarana ekspresi, seperti wacana pidato;
b. Wacana fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi, seperti wacana perkenalan pada pesta;
c. Wacana informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti wacana berita dalam media massa;
d. Wacana estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan, seperti wacana puisi dan lagu;
e. Wacana direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
4. kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Cara Menulis Kutipan Dengan Benar:
Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.
Macam kutipan:
a. Kutipan langsung
b. Kutipan Tidak langsung
Contoh kutipan:
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3)
5. Daftar referensi:
1. (Amin,1999:123)
2. (Bambang, 2009:201)
3. (Departemen agama Kota Semarang, 1991:20)
4. (Sari, 2003:199)
5. (Tantular, 2000:251)
Daftar Pustaka
Amin, Mokh dan Amin Mokh.1999. Menanti Kuncup Mekar. Solo: Awal.
_______.1999. Menjelang Tahun Baru 2010. Solo: Rotan.
_______.2000. Menjelang Remaja. Semarang: Mega.
_______.2005. Menjelang Fajar. Surakarta: Bintang.
_______.2009. Menjelang Hari Natal. Yogyakarta: Kayu.
Bambang, SS. 20 Desember 2009. “Cara-cara Menanam Buah Melon”. Wawasan, hlm. 42.
Departemen Agama Kota Semarang.1990. Buku Pedoman Nikah. Semarang: Departemen Agama.
Sari, Puspita dkk. 2003. Menjaring Matahari. Surabaya: Bulan.
Tantular, Empu. 2000. Di Atas Langit Sap Tujuh. Solo: Bintang.
_______.2001. Langit Semakin Mendung. Solo: Bintang.
Tantular, Empu dan Empu Kokasih. Bangkitlah Remaja. Solo: Bintang.
YS, Badudu.2005.Kata-kata Serapan dalam Bahasa Indonesia. Bandung: Eka Mulya.
No comments:
Post a Comment