Monday 4 November 2013

CONTOH ORASI



Nama         : Desya Tri Marhaenda
Nim             : 13010110130054
Jurusan      : Sastra Indonesia

Menulis Orasi

Cita-Citaku
Yang terhormat para hadirin sekalian. Terima kasih saya telah diberi kesempatan berorasi di depan Anda semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk berkumpul pada hari ini.
Seperti yang kita tahu, banyak diantara kita yang berangan dan bercita-cita untuk menjadi pengusaha kaya raya, dan mungkin hanya segelintir orang diantara kita yang dapat mewujudkannya. Terlebih kita belajar di dunia bahasa dan sastra. Tidak seperti mahasiswa fakultas ekonomi yang sudah dibekali dengan basic yang kuat di bidangnya. Dan memang pribadi mereka dibentuk dan dituntut agar bisa berdiri menjadi seorang pengusaha yang memiliki fondasi ekonomi yang kuat.
Oleh karena itu, kita, para mahasiswa Sastra Indonesia janganlah berkecil hati. Karena kita pun bisa menggapai cita-cita kita. Kita haruslah berbangga hati karena kita memiliki keahlian berbahasa yang kuat untuk sarana komunikasi agar dapat mewujudkan mimpi kita. Bahasa akan membantu kita untuk melakukan interaksi dan sosialisasi terhadap orang lain. Menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan akan membantu mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Untuk menjadi seorang pengusaha sukses, tidak hanya keahlian berhitung, berekonomi yang kita butuhkan. Melainkan juga keahlian dalam berbicara. Membuat bagaimana orang akan tertarik dengan usaha kita, yaitu dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar, bertutur kata yang sopan. Dengan begitu kita memiliki nilai plus di mata customer kita. Dan usaha kita pun akan lebih dilirik khalayak banyak.
Ya, mulai sekarang kita mestinya sering-seringlah mengasah kemampuan kita dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Itu akan lebih berarti untuk di kemudian hari.
Nah saudara-saudaraku yang bermasa depan indah, gantungkanlah mimpi kalian setinggi-tingginya. Jangan takut bermimpi dan jangan pula berhenti berusaha. Saya rasa, cukup sekian dari saya. Saya mohon maaf  atas segala kekurangan saya, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan yang Kuasa. Terimakasih atas waktu yang telah diberikan.

No comments:

Post a Comment