Monday 4 November 2013

KRITIK SASTRA LLIRIK LAGU BAND WALI




DESYA TRI MARHENDA
13010110130054
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENDAHULUAN

Semua orang pasti kenal dengan grup band Wali. Atau setidaknya pernah mendengar lagu-lagu yang dibawakan olehnya. Grup band yang satu ini memang sudah memiliki nama yang cukup besar di dunia permusikan Indonesia. Bahkan penggemar Wali pun meliputi berbagai kalangan. Dari anak-anak muda sampai dengan orang dewasa. Lantunan lagu dan alunan musiknya memang easy listening, tak jarang memikat di hati para pendengar dengan lirik-liriknya yang khas, yang hanya dimiliki oleh Wali.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengulas tentang beberapa lagu Wali. Penulis mencoba memberikan kritik, penilaian baik dan buruk unsur-unsur di dalam lagu Wali, berdasarkan teori kritik sastra, khususnya kritik puisi. Serta memberikan gambaran kepada pembaca mengenai lagu-lagu wali apakah layak untuk dinikmati atau tidak.

PEMBAHASAN
DAKWAH LEWAT LAGU ALA WALI

Lagu dari grup band Wali yang saya kritik adalah lagu yang berjudul “Abatasa” dan “Cari Berkah”. Menurut saya kedua lagu tersebut sudah cukup untuk dapat mewakili lagu-lagunya yang lain yang dibawakan grup band Wali. Berikut saya sertakan lirik lagu “Abatasa” dan “Cari Berkah”.
1.      Abatasa
Mak minta izin tuk pergi ku mushola itu
Mak tolong izinin ketemu sama kawan-kawanku
Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali
Mak tolong izinin belajar sama ustad mahmudin
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Alif ba ta tsa jim ha Allah Tuhan kita semua
Cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
Alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
Kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin
Kan mak yang ngajarin Islam itu haqqul yaqin
Alif ba ta tsa jim ha Allah Tuhan kita semua
Cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
Alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
Alif ba ta tsa jim ha Allah Tuhan kita semua
Cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
Alif ba ta tsa jim ha Allah Tuhan kita semua
Cha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
Alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
Amin, amin, amin!

2.      Cari Berkah (CABE)

Bang, beli bawang, beli bawang gak pake kulit
Bang, jadi orang, jadi orang jangan pelit-pelit
Neng, beli batik, beli batik warnanya terang
Neng, tambah cantik, kalo sering bantu orang
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Itu semua dari Allah, itu semua karena Allah
Itu semua milik Allah Barokallah

Banyak harta ngapain (ngapain)
Kalo gak berkah pikirin (pikirin)
Oh punya harta gak mungkin (gak mungkin) dibawa mati
Hidup indah bila mencari berkah

Punya rezeki bagiin (bagiin)
Bantu yang susah tolongin (tolongin)
Oh jadi miskin gak mungkin (gak mungkin), Allah yang jamin
Hidup indah bila mencari berkah
Ya Allah tuhan kami, berkahi hidup ini
Sampai tua nanti dan sampai dan sampai dan sampai kami mati
Banyak harta ngapain (ngapain)
Kalo gak berkah pikirin (pikirin)
Oh punya harta gak mungkin (gak mungkin) dibawa mati
Hidup indah bila mencari berkah
Punya rezeki bagiin (bagiin)
Bantu yang susah tolongin (tolongin)
Oh jadi miskin gak mungkin (gak mungkin), Allah yang jamin
Hidup indah bila mencari berkah
Banyak harta ngapain (ngapain)
Kalo gak berkah pikirin (pikirin)
Oh punya harta gak mungkin (gak mungkin) dibawa mati
Hidup indah bila mencari berkah
Punya rezeki bagiin (bagiin)
Bantu yang susah tolongin (tolongin)
Oh jadi miskin gak mungkin (gak mungkin), Allah yang jamin
Hidup indah bila mencari berkah, hidup indah bila mencari berkah

Penilaian baik atau buruk kedua lirik lagu diatas saya akan saya ulas berdasarkan pertmbangan teori puisi.
1.      Teori (Segi Struktur) Puisi
a.       Bentuk visual
Lirik kedua lagu diatas tidak memiliki tipografi. Susunan serta komposisi bait  dan bait baris biasa saja.
b.      Bunyi
Kedua lirik lagu diatas dominan dengan asonansi bunyi. Misalnya pada kutipan lirik Abatasa berikut:
“Alif ba ta tsa jim ha Allah Tuhan kita semua”
Atau lirik Cari Berkah berikut:
“Banyak harta ngapain (ngapain)
Kalo gak berkah pikirin (pikirin)”

Pada kedua kutipan bait tersebut terdapat pengulangan bunyi vokal a yang dominan.
c.       Diksi
Lirik lagu-lagu Wali menggunakan bahasa sehari-hari yang kurang indah. Maknanya terlalu lugas, sehingga terkesan seperti apa adanya saja.
d.      Efek estetik
Ada sedikit efek estetik bahasa, seperti penggunaan istilah dalam bahasa Arab. Seperti:
“Kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin
Kan mak yang ngajarin Islam itu haqqul yaqin”

Dan
“Itu semua dari Allah, itu semua karena Allah
Itu semua milik Allah Barokallah”

2.      Citraan dalam Puisi
a.       Citra pengucapan
Citra pengucapan terdapat pada kutipan lirik Abatasa:
“Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali”
dan
Cha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin
b.      Citra pendengaran
Citra pendengaran juga terdapat pada kutipan lirik Abatasa”
“Mak minta izin lanjutkan pengajian kembali”
c.       Citra perabaan, peciuman dan pengecapan,
Pada lirik lagu diatas tidak terdapat citra perabaan, penciuman, dan pengecapan.
3.      Segi Sosial Puisi
a.       Agama
Lagu-lagu grup band Wali sangat kental nuansa keagamaannya, khususnya agama Islam. Sering menggunakan istilah-istilah Islam. Juga disetiap lagunya terselip amanat-amanat kerohanian tentang ajaran-ajaran Islam.
b.      Filsafat
Nilai-nilai filsafat yang terkandung dalam lirik lagu Wali dominan dengan filsafat agama. Seperti dalam kutipan:
Kan mak yang ngajarin kita harus jadi orang mukmin
Kan mak yang ngajarin Islam itu haqqul yaqin”

c.       Kemanusiaan
Banyak sekali nilai kemanusiaan yang terkandung dalam setiap lirik lagu-lagu Wali. Misalnya tentang hidup bermasyarakat harus saling tolong menolong.
d.      Moral
Di dalam lagu-lagu Wali selalu terselip pesan-pesan moral, sebagai manusia yang berakhlak baik dan mulia, taat kepada ajaran agama.
  

PENUTUP

Simpulan

Dari keseluruhan lirik lagu-lagu grup band Wali, dapat saya simpulkan kekurangan dan kelebihannya.
Gaya bahasa yang digunakan Wali adalah bahasa sehari-hari, lugas, terkesan apa adanya, dan mudang dimengerti oleh semua orang. Namun gaya bahasa seperti ini kurang indah bagi orang-orang tertentu, terutama bagi yang berkecimbung di dunia sastra.
Sedangkan dari tema yang diangkat cukup bagus, tentang kehidupan islamic. Berisi tentang nasehat-nasehat bijak tentang kehidupan di dunia yang kelak akan menjadi bekal untuk di Akhirat nanti. Akan tetapi hal ini juga merupakan suatu kekurangan. Karena orang-orang yang beragama selain Islam akan sulit memahami isi dari lagu-lagu tersebut.
Kesimpulannya, menurut saya, lagu-lagu grup band Wali ini tetap layak untuk dinikmati. Terbukti, dimana-mana banyak orang yang menyenandungkan lagu-lagu Wali, dari anak-anak kecil hingga orang dewasa dari berbagai kalangan.

No comments:

Post a Comment